Selasa, 30 Juni 2015

TYPHUS, TYHPOID ATAU DEMAM TIPOID



Demam tifoid atau typhoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. Perlu di ingat bahwasanya kita perlu membaca dan memahami bagaimana pemerintah indonesia membuat Undang undang yang memuat tentang lingkungan hidup dan bisa di muat di dalam Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 1999 Tentang Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun http://prokum.esdm.go.id/ mengingat: (Pasal 5 ayat (2) Undang - Undang Dasar 1945;) dan Undang - undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997  Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); Bab I (satu)  Ketentuan umum pasal 1 dijelaskan Da1am Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan limbah secara lengkap dan detail.

Typhus merupakan penyakit yang sering ditemukan di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan tidak berspora (Suriadi, Yuliani Rita, 2001).

Penyakit Rickettsia atau tifus penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Rickettsia atau bakteri familia Rickettsiae yang disebarkan oleh kutu, Penyakit ini disebarkan oleh arthropoda, khususnya kutu, tungau, dan caplak. Semua umur bisa terjangkit penyakit jenis ini termasuk anak anak seperti yang saya baca di  http://www.tabloid-nakita.com/read/955/tifus-pada-bayi

ADA 3 JENIS TYPHUS YANG KITA KENAL
  • Tifus epidemik dan penyakit Brill-Zinsser disebabkan oleh bakteri Rickettsia prowazekii..
  • Tifus endemik disebarkan oleh kutu badan. Tifus endemik disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang disebarkan oleh kutu
  • Tifus belukar disebabkan oleh bakteri Rickettsia tsutsugamushi (dahulu bernama Orientia tsutsugamushi) dan disebarkan oleh tungau dan caplak, Jenis tifus lainnya antara lain demam berbintik gunung Rocky, Rickettsialpox, demam Boutonneuse, tifus caplak Siberia, tifus caplak Australia, dan demam berbintik Oriental.
Kita bisa melihat beberapa hal tentang bagaimana WHO dan UNICEF Joint Monitoring Programme untuk Air Minum dan Sanitasi (JMP) menyimpan data base yang berisi tidak hanya pasokan air dan perkiraan cakupan sanitasi tetapi juga semua data dari survei rumah tangga (MICS, DHS, Sensus, dll) Hukum dan Standar air adalah proyek bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).




GEJALA YANG DI ALAMI PENDERITA TYPHUS
Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
·         Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
·         tubuh menggigil
·         Denyut jantung lemah
·         Kondisi tubuh melemah
·         Kepala pusing yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala nyeri otot.
·         Berkurangnya nafsu makan
·         Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada pencernaan.
·         Mulas atau melilit sering dianggap sakit perut (Gastro Oesophageal Reflux)
·         pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis dapat dilakukan di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi hasilnya tidak dapat segera diketahui , sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada pasien berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi anti-biotik sebelumnya.

PERAWATAN TYPHUS
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan kematian dan yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan merasa segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus masih tipis oleh karenanya makanannya harus bertahap mulai dari bubur saring, bubur, nasi lembek dan baru nasi. Selain makanan yang harus dijaga adalah tidak boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat robek/terluka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya telah tiada. Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat pengobatan menggunakan vaksin demam tifoid dapat melindungi sekitar 70 percent lebih orang yang telah divaksinasi, jika sudah divaksin dan masih terkena biasanya ringan dan dianjurkan untuk anak-anak dan dewasa setiap 3 tahun sekali. Vaksinasi jauh lebih murah daripada terkena Tifus dan harus istirahat total di tempat tidur. Penyakit ini biasanya berjangkit di asia,afrika dan amerika latin dimana tingkat kebersihannya kurang.

Disunting dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar