Demam tifoid atau typhoid adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa.
Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui
makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. Perlu di ingat bahwasanya kita perlu membaca dan
memahami bagaimana pemerintah indonesia membuat Undang undang yang memuat
tentang lingkungan hidup dan bisa di muat di dalam Peraturan pemerintah
Republik Indonesia Nomor 18 1999 Tentang Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun http://prokum.esdm.go.id/ mengingat:
(Pasal 5 ayat (2) Undang - Undang Dasar 1945;) dan Undang - undang Nomor 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3699); Bab I (satu) Ketentuan umum pasal
1 dijelaskan Da1am
Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan limbah secara lengkap dan detail.
Typhus merupakan penyakit yang sering ditemukan di Indonesia yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa, basil gram negatif yang bergerak
dengan rambut getar dan tidak berspora (Suriadi, Yuliani Rita, 2001).
Penyakit Rickettsia atau tifus penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Rickettsia
atau bakteri familia
Rickettsiae yang disebarkan
oleh kutu, Penyakit
ini disebarkan oleh arthropoda, khususnya kutu, tungau, dan caplak. Semua umur
bisa terjangkit penyakit jenis ini termasuk anak anak seperti yang saya baca di
http://www.tabloid-nakita.com/read/955/tifus-pada-bayi
ADA
3 JENIS TYPHUS YANG KITA KENAL
- Tifus epidemik dan penyakit Brill-Zinsser disebabkan oleh bakteri Rickettsia prowazekii..
- Tifus endemik disebarkan oleh kutu badan. Tifus endemik disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang disebarkan oleh kutu
- Tifus belukar disebabkan oleh bakteri Rickettsia tsutsugamushi (dahulu bernama Orientia tsutsugamushi) dan disebarkan oleh tungau dan caplak, Jenis tifus lainnya antara lain demam berbintik gunung Rocky, Rickettsialpox, demam Boutonneuse, tifus caplak Siberia, tifus caplak Australia, dan demam berbintik Oriental.
Kita
bisa melihat beberapa hal tentang bagaimana WHO dan UNICEF Joint Monitoring
Programme untuk Air Minum dan Sanitasi (JMP) menyimpan data base yang berisi
tidak hanya pasokan air dan perkiraan cakupan sanitasi tetapi juga semua data
dari survei rumah tangga (MICS, DHS, Sensus, dll) Hukum dan Standar air adalah
proyek bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan
Pertanian PBB (FAO).
GEJALA YANG
DI ALAMI PENDERITA TYPHUS
Setelah infeksi terjadi akan muncul
satu atau beberapa gejala berikut ini:
·
Demam tinggi
dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara
perlahan mulai sore hari hingga dini hari
·
tubuh
menggigil
·
Denyut
jantung lemah
·
Kondisi
tubuh melemah
·
Kepala
pusing yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala nyeri otot.
·
Berkurangnya
nafsu makan
·
Konstipasi atau sering disebut sembelit
adalah kelainan pada pencernaan.
·
Mulas atau melilit sering
dianggap sakit perut (Gastro Oesophageal Reflux)
·
pada kasus
tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis dapat dilakukan
di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi hasilnya tidak dapat segera
diketahui , sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada pasien
berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi
anti-biotik sebelumnya.
PERAWATAN TYPHUS
Tifus dapat berakibat fatal,
pemotongan usus atau bahkan kematian dan yang perlu diperhatikan adalah bila
suhu telah turun dan merasa segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus
masih tipis oleh karenanya makanannya harus bertahap mulai dari bubur saring,
bubur, nasi lembek dan baru nasi. Selain makanan yang harus dijaga adalah tidak
boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat
robek/terluka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya
telah tiada. Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga
minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang
tidak terawat pengobatan menggunakan vaksin demam tifoid dapat melindungi
sekitar 70 percent lebih orang yang telah divaksinasi, jika sudah divaksin dan
masih terkena biasanya ringan dan dianjurkan untuk anak-anak dan dewasa setiap
3 tahun sekali. Vaksinasi jauh lebih murah daripada terkena Tifus dan harus
istirahat total di tempat tidur. Penyakit ini biasanya berjangkit di asia,afrika
dan amerika latin dimana tingkat kebersihannya kurang.
Disunting dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar