Selasa, 30 Juni 2015

SEJARAH DESA GUMILIR KECAMATAN CILACAP UTARA JAWA TENGAH

Jend.Soedirman mendapatkan pendidikan militer pertamanya dari Jepang. Ia direkrut pemerintah negeri matahari terbit itu pada usia 25 tahun. Setahun menempa pendidikan kemiliteran, Soedirman pun mendapatkan tugas besar pertamanya.
Pada 3 Oktober 1943, pemerintah Jepang mengeluarkan Osamu Seirei Nomor 44 Tahun 2603 (1944) tentang Pembentukan Pasukan Sukarela untuk Membela Tanah Jawa. Penguasa Karesidenan Banyumas mengusulkan Soedirman ikut bergabung. Nugroho Notosusanto dalam buku Tentara PETA pada Jaman Pendudukan Jepang di Indonesia, mengatakan hampir semua daidancho dan chudancho dibujuk secara pribadi oleh Beppan.

Daidancho kebanyakan direkrut dari tokoh masyarakat, seperti guru, tokoh agama Islam, dan pegawai pemerintah. “Karena itu, umurnya tak muda lagi,” kata Nina Lubis, penulis buku PETA Cikal Bakal TNI. Daidancho adalah jabatan setingkat komandan batalion.

Soedirman kemudian masuk Peta angkatan kedua sebagai calon daidancho. Muhammad Teguh mengenang cerita ibunya bahwa tentara Jepang sebenarnya tidak suka dengan masuknya Soedirman. Sebab, ketika menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat, ia sering menentang instruksi tentara Jepang. “Namun, saat itu Jepang berkepentingan membentuk pasukan bersenjata untuk menghadapi serangan tentara Sekutu,”

Setelah diangkat menjadi daidancho pada usia 26 tahun, Soedirman pulang ke rumah dan menceritakan kepada Alfiah ihwal penempatannya di Kroya. “Saya menjadi daidancho di sini (Cilacap),” kata Soedirman. Ujian pertama Soedirman dilalui pada 21 April 1945, saat pasukan Peta di bawah komando bundancho Kusaeri memberontak di Desa Gumilir, Cilacap.

Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri, komandan regu Peta di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya. Peristiwa itu berlangsung lima hari setelah vonis tentara Jepang terhadap pemberontakan Peta Blitar. Soedirman diperintahkan memadamkan pemberontakan Gumilir.

TYPHUS, TYHPOID ATAU DEMAM TIPOID



Demam tifoid atau typhoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja. Perlu di ingat bahwasanya kita perlu membaca dan memahami bagaimana pemerintah indonesia membuat Undang undang yang memuat tentang lingkungan hidup dan bisa di muat di dalam Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 1999 Tentang Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun http://prokum.esdm.go.id/ mengingat: (Pasal 5 ayat (2) Undang - Undang Dasar 1945;) dan Undang - undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997  Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); Bab I (satu)  Ketentuan umum pasal 1 dijelaskan Da1am Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan limbah secara lengkap dan detail.

Typhus merupakan penyakit yang sering ditemukan di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan tidak berspora (Suriadi, Yuliani Rita, 2001).

Penyakit Rickettsia atau tifus penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Rickettsia atau bakteri familia Rickettsiae yang disebarkan oleh kutu, Penyakit ini disebarkan oleh arthropoda, khususnya kutu, tungau, dan caplak. Semua umur bisa terjangkit penyakit jenis ini termasuk anak anak seperti yang saya baca di  http://www.tabloid-nakita.com/read/955/tifus-pada-bayi

ADA 3 JENIS TYPHUS YANG KITA KENAL
  • Tifus epidemik dan penyakit Brill-Zinsser disebabkan oleh bakteri Rickettsia prowazekii..
  • Tifus endemik disebarkan oleh kutu badan. Tifus endemik disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang disebarkan oleh kutu
  • Tifus belukar disebabkan oleh bakteri Rickettsia tsutsugamushi (dahulu bernama Orientia tsutsugamushi) dan disebarkan oleh tungau dan caplak, Jenis tifus lainnya antara lain demam berbintik gunung Rocky, Rickettsialpox, demam Boutonneuse, tifus caplak Siberia, tifus caplak Australia, dan demam berbintik Oriental.
Kita bisa melihat beberapa hal tentang bagaimana WHO dan UNICEF Joint Monitoring Programme untuk Air Minum dan Sanitasi (JMP) menyimpan data base yang berisi tidak hanya pasokan air dan perkiraan cakupan sanitasi tetapi juga semua data dari survei rumah tangga (MICS, DHS, Sensus, dll) Hukum dan Standar air adalah proyek bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).




GEJALA YANG DI ALAMI PENDERITA TYPHUS
Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
·         Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
·         tubuh menggigil
·         Denyut jantung lemah
·         Kondisi tubuh melemah
·         Kepala pusing yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala nyeri otot.
·         Berkurangnya nafsu makan
·         Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada pencernaan.
·         Mulas atau melilit sering dianggap sakit perut (Gastro Oesophageal Reflux)
·         pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis dapat dilakukan di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi hasilnya tidak dapat segera diketahui , sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada pasien berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi anti-biotik sebelumnya.

PERAWATAN TYPHUS
Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan kematian dan yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan merasa segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus masih tipis oleh karenanya makanannya harus bertahap mulai dari bubur saring, bubur, nasi lembek dan baru nasi. Selain makanan yang harus dijaga adalah tidak boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat robek/terluka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya telah tiada. Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat pengobatan menggunakan vaksin demam tifoid dapat melindungi sekitar 70 percent lebih orang yang telah divaksinasi, jika sudah divaksin dan masih terkena biasanya ringan dan dianjurkan untuk anak-anak dan dewasa setiap 3 tahun sekali. Vaksinasi jauh lebih murah daripada terkena Tifus dan harus istirahat total di tempat tidur. Penyakit ini biasanya berjangkit di asia,afrika dan amerika latin dimana tingkat kebersihannya kurang.

Disunting dari :

Minggu, 21 Juni 2015

SEJARAH STASIUN GUMILIR CILACAP UTARA

Stasiun Gumilir (GM) merupakan stasiun kereta api yang berada di Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap. Stasiun yang berada pada ketinggian +7 m ini berada di Daerah Operasi V Purwokerto, dan berdekatan dengan Komplek Gudang Bulog 401 Gumilir. Sekitar 1,5 km ke arah barat daya, terdapat percabangan jalur kereta api menuju Stasiun Karangtalun yang berada di pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk. Hanya kereta api Purwojaya yang berhenti di stasiun ini.
Sejak tahun 2012, stasiun ini telah menggunakan sistem wesel dan persinyalan elektrik tipe CBI (Computer Based Interlocking) alias SIL-03 buatan PT Len Industri Indonesia (Persero) yang merupakan sistem persinyalan paling modern saat ini.


Bahwa Kabupaten Cilacap yang terbagi menjadi 23 kecamatan, dengan jarak terjauh dari barat ke timur 152 Km. Yakni dari Dayeuhluhur ke Nusawungu, dan dari utara ke selatan 35 Km yaitu dari Cilacap ke Sampang dan Gumilir adalah kelurahan di kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.